Kamis, 27 Oktober 2011

Pembelajaran Kooperatif dengan tipe TA

Pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan metode pembelajaran dengan kelompok heterogen yang memberikan informasi untuk memahami suatu konsep matematika. TAI dirancang khusus untuk mengajarkan matematika. Matematika TAI (Team Accelarate Instruction) di prakarsai sebagai usaha  merancang sebuah bentuk pengajaran individual yang bisa menyelesaikan masalah-masalah yang membuat metode pengajaran individual menjadi tidak efektif (Slavin, 1995: 98). Dalam TAI Siswa bekerja sama antar kelompok dalam usaha memecahkan masalah. Dengan demikian dapat memberikan peluang kepada siswa yang berkemampuan rendah untuk dapat meningkatkan kemampuannya karena termotivasi oleh siswa lain yang mempunyai kemampuan yang lebih tinggi. Diharapkan partisipasi siswa dalam pembelajaran  matematika akan meningkat sehingga hasil belajar siswa juga akan meningkat.
Slavin (1995: 98) mengatakan bahwa “TAI math began as an attemt to design a form of individualized instruction that would solve the problems that had made earlier individualized programs ineffective”. Yang maknanya adalah matematika TAI diprakarsai sebagai usaha merancang sebuah bentuk pengajaran individual yang bisa menyelesaikan masalah-masalah yang membuat metode pengajaran individual menjadi tidak efektif. Dengan membuat siswa bekerja dalam tim-tim kooperatif dan mengemban tanggung jawab mengelola dan memeriksa secara rutin, saling membantu satu sama lain dalam menghadapai masalah, dan saling memberi dorongan untuk maju, maka guru dapat membebaskan diri mereka dari pengajaran langsung kepada sekolompok kecil siswa yang homogen yang berasal dari tim-tim siswa yang heterogen.
Adapun TAI menurut Slavin (1995: 7) adalah sebagai berikut :
however, the individualization that is part of TAI makes it quite different from STAD and TGT. In mathematics, most concepts buld on earlier one. If the earlier concept were not mastered the later ones will be difficult or imposible to learn; a student who cannot substract or multiply will be unable to master on division, a student who does not understand fractional concept will be unable to understand what a decimal is, and so on. In TAI, student work at their own levels, so if they lack prerequisite skills they can build a strong foundation before going on. Also, if student can progress more rapidly, they need not wait for the rest of the class.
Bagaimanapun, individualisasi adalah bagian dari TAI yang membuatnya berbeda dari STAD dan TGT. Dalam matematika, kebanyakan konsep berdasar pada konsep sebelumnya. Jika konsep awal tidak dikuasai, dikemudian hari siswa akan kesulitan mempelajari lebih lanjut, seorang siswa yang tidak bisa pengurangan atau perkalian akan tidak mampu menguasai pembagian, seorang siswa yang tidak mampu memahami konsep pecahan akan tidak mampu memahami apa itu desimal, dan seterusnya. Dalam TAI, para siswa bekerja berdasarkan level mereka sendiri, jadi jika mereka kurang trampil dalam materi prasyarat mereka dapat membangun pondasi yang kuat sebelum melajutkan. Juga, jika para siswa dapat maju lebih cepat, mereka tidak perlu menunggu yang lain yang belum selesai.
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini memiliki 8 komponen, kedelapan komponen tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa.
2.      Placement Test yaitu pemberian pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu.
3.      Curriculum materials yaitu materi yang dikerjakan oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang ada.
4.      Team Study yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkan. Para siswa mengerjakan unit – unit mereka dalam kelompok mereka atau dengan kata lain siswa diberikan untuk mengerjakan soal secara individu terlebih dahulu kemudian setelah itu mendiskusikan hasilnya dengan kelompok masing – masing.
5.      Team Score and Team Recognition yaitu pemberian score terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
6.      Teaching Group yaitu pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok.
7.      Fact test yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.
8.      Whole-Class Units yaitu pemberian materi oleh guru kembali diakhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.
(Slavin, 1995).
Adapun tahap-tahap dalam model pembelajaran TAI adalah sebagai berikut.
1.      Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan oleh kelompok siswa.
2.      Guru memberikan pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu. (Mengadopsi komponen Placement Test).
3.      Guru memberikan materi secara singkat. (Mengadopsi komponen Teaching Group).
4.      Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. (Mengadopsi komponen Teams).
5.      Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang telah dirancang sendiri sebelumnya, dan guru memberikan bantuan secara individual bagi yang memerlukannya. Siswa terlebih dahulu diberikan kesempatan untuk mengerjakan LKS secara individu, baru setelah itu berdiskusi dengan kelompoknya. (Mengadopsi komponen Team Study).
6.      Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya dengan mempresentasikan hasil kerjanya dan siap untuk diberi ulangan oleh guru.
7.      Guru memberikan post-test untuk dikerjakan secara individu. (Mengadopsi komponen Fact Test).
8.      Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi. (Mengadopsi komponen Team Score and Team Recognition).
9.      Guru memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi yang ditentukan.
Keuntungan dan kelemahan pembelajaran kooperatif tipe TAI.
Keuntungan pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah sebagai berikut.
1.      Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah;
2.      Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam suatu kelompok;
3.      Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan
ketarmpilannya;
4.      Adanya rasa tanggung jawab dalam kelompok dalam
menyelesaikan masalah.
Kelemahan pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah sebagai berikut.
1.      Siswa yang kurang pandai secara tidak langsung akan
menggantungkan pada siswa yang pandai;
2.      Tidak ada persaingan antar kelompok

4 komentar:

deeayu mengatakan...

makasih pak syarif
membantu banget tulisannya buat referensi tugas2 kuliah
keep posting

Rif'an alif mengatakan...

bisa ditampilkan daftar pustaka nya tidak?
sangat bermanfaat kalau ada daftar pustaka.

RM Bagus Permono Imanuel mengatakan...

Inovasi Kristen JAWA yang Bebas SARA, selalu Peduli dan Berbagi, selalu kratif dan inovatif, selalu rangkul semua agama dan suku, bukan anarkis, bukan teroris, dan bukan makar pada pancasila….

tentang bilangan BAGUS VERMONT JOHANNES untuk inovasi pompa air otomatis ala JAWA dari Surabaya dan Mojopahit Jawa Jaya…!!

Tips & Inovasi Surabaya…..

Telah Ditemukannya suatu Postulate oleh Pakar Inovasi Indonesia yaitu RM Bagus Permono Imanuel tentang Hukum Pompa Air Otomatis, dari Surabaya Asli Wong JOWO yang juga anak Tuhan YESUS KRistus yaitu Hukum BAGUS VERMONT JOHANNES, yang berbunyi :

Air akan naik ke atas karena KEvacuumman,
Air akan naik ke atas otomatis karena Kapilaritas oleh karena kuasa KASIH YESUS,
AIR AKAN naik ke atas karena prinsip perbedaan Tekanan Udara atau Tekanan Atmosfer.

Jadi, bila kita hendak membuat pompa air otomatis harus memnuhi Hukum BAgus Vermont Johannes yang ASli AREK Suroboyo sesuai KASIH YESUS dan Sesuai PAncasila….setuju???

Kita Tinggal Berplir Kritis , ilmiah , analitis, obyektivitas…..juga selalu Solutif bersama Gusti YESUS KRistus, dan antisipatif sedini mungkin. Diman semua Hukum alam selalu buatan luar negeri misal Bilangan Avogadro, Hukum Archimedes, Hukum Pascal dan kini karena Tuhan Yesus maka ada hukum Ala JAWA dari Surabaya Jawa Timur Indonesia oleh Wong JOWO Bagus PErmono Imanuel……

Inovasi Kristen JAWA ini karya BAgus PErmono Bersumber dari BAgus PErmono, Tuhan Yesus, Gereja GKJW, Gereja GITJ, Gereja GKJ, Gereja JESUS of GOd, USA, SEkolah Kristen SMAK YBPK Surabaya JAwa Timur, dan berbagai kalangan.

Demikian pernyataan saya dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih dan Tuhan Yesus memberkati….!!!!

Bravo Surabaya dan Jogjakarta….!!! Hidup Yesus…!!! Hidup KRisten JAWA….!!! Hidup PAncasila…..!!!!! Thx gbu monggo……muah….muah….muah……

Neng & Teteh mengatakan...

Terima kasih buat Artikel tentang Inovasi METODE Pembelajaran yang cukup lengkap ini. Salam kenal dari admin REPORTASE GURU buat semua pengunjung laman ini.

abstrak

STEM stands for science, technology, engineering and mathematics and is an approach to education that aims to integrate these four separ...